Selasa, 14 Juni 2011

Miss U Mom...

Semburat mega merah mulai memudar
Sang senja mulai berlalu
Berganti malam yang mulai menyulam
Diserati kilatan-kilatan bercahaya
Sang hujan ingin menyapa...
Tak seperti bulan yang malam ini bersembunyi,
Ada yang muncul dengan kontras tanpa kuduga...
Layaknya malam yang selalu menantikan bulan,
Ataupun siang yang menunggu mentari,
Dan kini hatiku yang merindu...
Merindukan dia yang lebih harum dari kesturi
Lebih indah dari bunga
Lebih putih dari salju
Lebih lembut dari awan
Lebih manis dari madu
Lebih merona dari rembulan
Bahkan lebih bercahaya dari mentari
Ya ! Aku merindukannya !
Ingin merasakan lagi harum nafasnya, teduh pandangannya, lembut sentuhannya, halus belaiannya, hangat pelukannya, indah kecupannya...
Aku... Sungguh sangat merindukannya... !
Allah... Sampaikan salam rinduku yang hanya bisa kutitipkan lewat do’a pada- MU untuknya agar selalu teruntai cahaya...
Allah... Sungguh aku merindukannya yang takkan pernah kutemui lagi kelembutan kasih sayangnya...
Karena memang tiada lagi yang lain yang bisa menggantikannya...
UMMI...




Ba’da maghrib
Laily Sayyiz @ sabt_230411

About what must I do...


Ada yang menggelitik...
Menyusup perlahan...
Layaknya seorang pencuri yang menyelinap masuk mengendap-endap dengan hati-hati agar tak tertangkap mencoba mencuri sesuatu yang berharga tanpa disadari...
Ya. Aku merasakan itu !
Ya. Aku tengah menyicipi itu !
Ya. Aku mulai merasa kehilangan. Ada pencuri ! Aku kecurian !
Ada yang perlahan menyusup, manyelinap dengan perlahan mencoba mencuri sesuatu yang paling berharga yang kupunya. Sesuatu yang kini tengah sangat kujaga dengan hati- hati, sesuatu yang tengah sangat kusembunyikan, kututup dari ‘keliaran’ agar tetap bersih...
Ah, Allah... Sudah waktunyakah? Bolehkah sekarang?
Ah, Allah... Hanya aku dan Kaulah yang tau itu...
Ah, Allah... Ada kebahagiaan disini... Sesuatu yang hanya bisa kusimpan.
Ya. Aku hanya akan menjaganya !
Ya. Aku hanya akan menyimpannya !
Ah, Allah... Bolehkah ini kusimpan dengan hati-hati?
Ah, Allah... Akankah kutitipkan pada- MU sesuatu itu...
Ya. Akan kutitipkan ‘sesuatu’ ini pada Sang Penjaga Hati...
Ya. Akan kutitipkan ‘sesuatu’ ini pada Sang Penggenggam Jiwa...
Ya. Akan kutitipkan ‘sesuatu’ ini pada Sang Pembolak Balik Hati...
Ya. Hingga kau datang padaku dengan membawa Ayat- NYA sebagai cahaya penuntun dan perisai yang akan melindungi....
Ya. Hingga kau datang padaku sebagai Mujahid- NYA dan menjadikanku sebagai cinta kesekian- MU... Kau yang menjadikan Allah sebagai tujuan dan Nabi Muhammad sebagai panutan...
Ya. Hingga kau datang dan mengucapkan...
“ would you be mine? ...”





                                      Waktu pelajaran sosiologi mulai ngebosenin... hehe :P
Laily Sayyiz @ 160411